GARIS KOMANDO DAN GARIS KOMUNIKASI DALAM SEBUAH ORGANISASI

 

 
iNSAN DINIYAH.COM. Ciamis.- Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya bahwa dalam suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dengan bawahan. Pada galibnya organisasi sebagai rangkaian hirarki adalah bersifat dinamis, artinya bahwa manusia-manusia yang menduduki jabatan-jabatan dalam rangkaian hirarki itu bisa berganti-ganti pada setiap saat bila diperlukan.

Organisasi adalah sekumpulan orang yang memiliki visi dan misi dalam mencapai suatu tujuan bersama. Dalam organisasi terdapat struktur organisasi yang menjelaskan posisi seseorang  dalam organisasi tersebut sehingga dapat diketahui tugas dan tanggung jawabnya dalam organisasi tersebut. Dalam struktur organisasi terdapat garis komando dan koordinasi. Garis komando yang dilambangkan dengan garis tidak putus-putus yang artinya posisi seseorang dalam struktur organisasiya posisi seseorang yang di atasnya boleh langsung memberikan perintah pada posisi seseorang yang berada di bawahnya. Sedangkan garis koordinasi yang dilambangkan dengan garis putus-putus seseorang yang dihubungkan dengan garis putus-putus tersebut dalam struktur tersebut tidak dapat langsung mengomando posisi di bawahnya. Tetapi hanya sebagai koordinasi.
 
Dengan demikian Kami definisikan kembali tentang garis komando dan garis koordinasi. yaitu :
Garis komando yang dilambangkan dengan garis tidak putus-putus yang artinya posisi seseorang dalam struktur organisasiya posisi seseorang yang di atasnya boleh langsung memberikan perintah pada posisi seseorang yang berada di bawahnya.
Garis koordinasi adalah garis lurus putus-putus yang menghubungkan dua organisasi dimana organisasi yang dihubungkan oleh garis tersebut hanya salling berkoordinasi dan tidak saling bertanggungjawab satu sama lain.
 
Dalam suatu organisasi tiap-tiap pejabat/ pekerja sebaiknya hanya menerima perintah dan tanggung jawab dari seorang pemimpin tertentu. Jangan sampai terjadi perintah-perintah dan tanggung jawab kembar.
 
Garis-garis komando (perintah) dan tanggung jawab harus jelas, kepada siapa pekerja harus bertanggung jawab. Untuk siapa seseorang bekerja melakukan tugasnya. Harus diingat, bahwa bila tidak ada kesatuan perintah dalam organisasi akan menimbulkan kebingungan, keragu-raguan dari pejabat/pekerja bawahan.
 
Kesatuan perintah berarti bahwa tiap-tiap pekerja menerima perintah dari seorang pemimpin (atasan) tertentu sesuai dengan hierarki dalam organisasi tersebut.

Koordinasi adalah sinkronisasi usaha-usaha secara teratur yang ditujukan untuk memberi petunjuk-petunjuk waktu (timing), dan arah pelaksanaan kegiatan kerja, agar dengan demikian dapat dicapai tindakan-tindakan yang harmonis, yang merupakan satu kesatuan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Mengapa koordinasi diperlukan? sehubungan dengan adanya pembagian kerja dalam organisasi (homogenous assigment), maka ada kemungkinan dari pejabat-pejabat, pekerja-pekerja, orang-orang atau unit kerja tertentu untuk hanya mementingkan diri ataupun unit kerjanya saja sehingga kurang begitu memperhatikan keberhasilan keseluruhannya.

Oleh karena itu disamping pembagian kerja, haruslah diadakan pula satuan kerja. Hal ini sangat penting karena tujuan manajement adalah untuk mengkoordinasikan.

Coordinating akan dicapai dengan cara menyelaraskan planning, organizing, serta controlling dalam kegiatan-kegiatan manajemen. Dengan jalan menempatkan keempat fungsi manajemen ini secara kompeten, maka berarti telah dilaksanakan koordinasi.
 
Kami yakin, jika kita dalam perjalanan hari ini yakni sedang belajar berorganisasi kemudian menjalankan sesuai garis komando dan garis komuniaksi dengan baik dan benar. organisasi kita akan baik sesuai dengan tata letaknya sesuai pula dengan tugas pokok dan fungsinya. (kt)***
 

 




Komentar

Posting Komentar

Populer

JAMBORE GURU MDT PROVINSI JAWA BARAT 2023

NGAJI TEMPO DULU